books

Latin American Literature
Poetry

Books like Odes to Opposites

Odes to Opposites

1995Pablo Neruda

4.9/5

puisi itu bunyi. dan neruda maestro untuk itu. sungguh puitis. pun jika kita -saya- tak tahu apa maksud dan makna kata dalam puisi neruda. semoga kau suka.Dan saya baru tahu, bahwa Neruda pernah tinggal di Jakarta. Tepatnya saat bernama Batavia dulu. Saat itu tahun 1927 - 1932, Neruda menjadi konsul di Asia. Dia tinggal beberapa tahun di Jl Probolinggo -sepertinya di daerah Menteng ya-. Di Batavia juga, Neruda jatuh cinta kepada Maria Antonieta Agenaar, gadis blasteran Belanda-Melayu kelahiran Jawa. Pada tahun 1930 gadis itu akhirnya resmi menjadi istri Neruda. Pasangan ini bercerai pada tahun 1936 berbarengan berkecamuknya perang saudara di Spanyol.Karir penyair Neruda memang akrab dengan aktivitas politik. Pada tahun 1945 Neruda resmi masuk partai komunis Cile. Sebagai penganut marxisme dia sempat bertemu Fidel Castro, namun hanya berangkulan akrab. Castro menolak untuk berfoto bersamanya.Neruda sungguh tak mengerti akan sikap Castro itu. Dia membandingkan sikap Castro itu dengan sikap Che Guevara yang dinilainya cukup akrab dan suka berkelakar. Bahkan, Neruda terharu mendengarkan cerita Che, kalau salah satu karyanya dibacakan Che kepada para gerilya di Sierra Maestra di Kuba. Beberapa tahun kemudian Neruda gemetar mendengar Che meninggal. Apalagi dia diberitahu bahwa di dalam ransel Che di hutan Bolivia hanya terdapat dua buku: buku Aritmatika dan buku karya Neruda.Meski akrab dengan politik, tapi sebagian besar puisi Neruda bercerita tentang cinta. Beberapa kritikus sastra menempatkan puisi Neruda sebagai puisi yang humanis sehingga layak dianugerahi Nobel Sastra. Harapan itu terwujud pada tahun 1971. Penyair dengan nama asli Neftali Ricardo Reyes y Basoalto menerima Nobel Sastra. Meski ada pro dan kontra karena aktivitas Neruda yang akrab dengan politik. Meski demikian, di masa tuanya, Neruda yang menikah lagi dengan Matilda Urutti, hidup tenang di sebuah rumah yang mereka beri nama 'Isla Negara'. Rumah berarsitektur kapal di pinggir pantai pasifik.Pada hari-hari akhir hidupnya Neruda mengatakan, "Aku selalu mengerjakan hal yang sama. Aku tak pernah akan berhenti melakukan hal itu, menulis puisi. Menulis bagiku seperti pekerjaan tukang sepatu, yang tidak makin baik atau makin buruk."23 September 1973, menjelang pukul sebelas malam, Neruda meninggal karena kanker. Kematian Neruda hanya berjarak 11 hari dengan kematian Salvador Allende, Presiden Cile, yang dikudeta oleh Jenderal Augusto Pinochet pada 11 September 1973. Neruda dimakamkan dekat dengan Isla Negara. (diolah dari berbagai sumber)---Dus, membaca Odes to Opposites adalah membaca Neruda. Membaca Neruda adalah ikhtiar memahami kehidupan dengan segala hal yang melatarinya. Dari hal yang paling sederhana hingga hal yang sulit untuk dijelaskan. Odes to Opposites adalah kumpulan 'puzzle' hidup. Yang menyusun kita sebagai manusia. Ada hujan, pagi, bahagia, sedih, ombak, laut, api, masa sekarang, masa lalu, masa depan, pun hubungan cinta yang rahasia. Neruda mengajarkan tentang 'persengkokolan semesta' -meminjam istilah teman saya-. Kita bisa belajar hidup dari hujan. Kita bisa menanam harapan dari pagi. Dan kita bisa berterimakasih kepada siapa saja karena cinta. Memuliakan kehidupan dengan sesuatu yang kita punya. Meski dengan cara metafora. Kata Neruda, hanya dengan menjadi penyair, kau bisa mengatakan apa saja yang kau mau. Seperti seorang Mario Jimenez -tokoh dalam novel Il Postino- itu. Neruda menuntun tukang pos itu untuk mengerti metafora dengan penjelasan sepele: "Metafora adalah cara memerikan sesuatu dengan membandingkan dengan hal lain". Neruda pun lekas memberi pertanyaan: "Apa maksud langit menangis". Tukang pos dengan enteng menjawab: "hujan". Mario Jimenez dengan takjub mengatakan: "Itulah metafora!" Dan hal inilah yang saya temukan dalam Odes to Opposites. the rain returned.it didn't come from the skyor out of the west:it came straight from my childhood.night split open, a peal of thunderrattled, the racketswept every lonely corner,an thenthe rain came,rain returningfrom my childhood,firsta raginggust,thena planet'ssoggytail...rain,sea of the upper air,fresh,naked rose,voice of the sky,black violin,sheer beauty:i have loved yousince my childhoodnot for your goodnessbut for your beauty... Ode to rain hal 79.---Bahkan, ketika membaca Ode to a secret love halaman 139, saya mengimajinasikan ada kejadian sebagai berikut: Ketika perempuan itu datang ke hidupku, aku sudah mempunyai Matilda. Dan Perempuan itu mempunyai Allende. Perempuan itu datang pada suatu malam, ketika alkohol membawa kami –saya dan perempuan itu- saling menggenggam. Dia menyandarkan kepalanya ke pundakku. Sementara aku terdiam memandang lampu di kafe itu. Hingga pada suatu detik, alkohol telah membuat bibir kami berdekatan dalam sebuah ciuman penuh aroma. Setengah mabok. Bahkan dia memelukku ketika kami memutuskan untuk pulang ke gumpalan permasalahan masing-masing. Aku dengan rapuhnya Matilda. Perempuan itu dengan keras kepalanya Allende. Kami bertemu di tikungan yang sepi dengan wajah yang ditekuk. Luka dan kesedihan membawa kami dalam hubungan tak bernama. Dalam sekejap. Hanya dengan tatapan, aku sudah melupakan Matilda dan anakku. Dan dia sudah melupakan Allende dan anaknya.---Puisi itu bunyi. Bunyi air yang mengalir. Pun karena itu ia berhasil mengikis batu. Neruda adalah maestro untuk itu.
Picture of a book: Odes to Opposites

Filter by:

Cross-category suggestions

Filter by:

Filter by:

Filter by:

Filter by:

Filter by:

Filter by:

Filter by: