Books like The Deltora Book of Monsters

Gilaaaaa! Lukisan Marc McBride di sini beneran gilaaaa! Rasanya langsung nancep di otak. Memang sepanjang aku membaca Deltora, aku agak kesulitan membayangkan beberapa wujud monsternya (kecuali yang memang sudah digambarkan di kover depan maupun belakang). Sering aku mikir kenapa sih kok nggak dilengkapi ilustrasinya sekalian? Ternyata ilustrasi para monster itu dirapel dan disuguhkan semua di sini.Bersyukur ternyata buku ini ada di www.openlibrary.org, meski saat meminjamnya aku sempat harus antri segala. Untung antrinya nggak lama.***Buku ini ceritanya ditulis oleh Joseph, pustakawan istana yang kabur dan menyamarkan kematiannya setelah disuruh Prandine memusnahkan catatan sejarah Deltora: Deltora Annals. Joseph merasa perintah itu nggak beres, kenapa harus menghancurkan catatan sejarah Deltora? Maka ia pun memutuskan untuk kabur dari istana dan membawa Deltora Annals bersamanya setelah memalsukan kematiannya dengan membakar ruang penyimpanan tempat ia "membakar" catatan itu. Sebelum kabur ia meninggalkan pesan palsu yang menyatakan bahwa ia ingin mati bersama Deltora Annals.Ia kemudian kabur dan menulis ulang The Annals dengan ditambahi catatan yang ia buat selama berkelana menjelajahi Deltora sambil berlindung di tempat pembuatan tembikar di Del atas saran seorang pedaganh bernama Steven. Joseph kabur di masa Raja Alton, ayah Endon. Ia juga yang menulis buku Sabuk Deltora dan menyelipkannya di sudut perpustakaan, berharap agar entah Jarred atau Endon akan menemukan dan mempelajarinya.***Ada banyak info yang tidak dicantumkan di buku utamanya, jadi buku ini benar-benar berfungsi sebagai pelengkap yang asyik. Jika sudah membaca semua buku Deltora Quest di season 1 mulai Forest of Silence sampai Return to Del, maka akan lebih nyambung dengan para monster yang dideskripsikan di sini.Gorl dari Forest of Silence, rupanya adalah ksatria Jalis. Dua saudara laki-lakinya yang ia bunuh pun memiliki nama dengan awalan huruf G. Mungkin itu tradisi penamaan di Jalis. Sayang sekali suku itu sudah punah dan hanya menyisakan Glock.Penyihir Thaegan rupanya memiliki seorang ibu penyihir putih yang dicintai masyarakat karena kemampuannya membuat ramuan cinta dan melakukan sihir pengobatan. Sungguh ironis. Thaegan sejak muda sudah sangat cantik, namun juga kejam. Sihir putih membuatnya bosan maka ia pun beralih pada sihir kegelapan untuk memuaskan hasratnya akan kekuatan. Ibunya bisa berubah wujud menjadi burung gagak. Karena itulah Thaegan suka menyantap gagak karena teringat pada ibunya.Ilustrasi paling menggiriskan hati di sini adalah ilustrasi anak-anak Thaegan. Joseph mendapatkan informasi ini dari seorang pengelana yang berhasil lolos saat hampir disantap oleh mereka. Ia berkata dua rekan seperjalanannya sudah dipanggang dan dimakan hidup-hidup. Kondisi fisik dan mentalnya sangat memprihatinkan. Dari cerita si pengelana, Joseph bisa mendeskripsikan anak-anak Thaegan dan menggambarnya. Hoeks banget dah ilustrasinya. Nightmare!Ilustrasi Gellick, kodok raksasa beracun di Gunung Kengerian, mengingatkanku pada Jabba The Hut-nya Star Wars. Sedangkan ilustrasi Vraal mengingatkanku pada desain alien ganas di film Alien.Yang paling mencengangkan buatku adalah informasi soal Naga Deltora dan burung ak-baba. Ternyata ak-baba bisa mengalahkan Naga Deltora bahkan jadi salah satu penyebab mereka terancam punah, loh! Lima sampai tujuh ak-baba biasanya keroyokan dan mengalahkan naga. Segede apa burung ini? Di Deltora Season 1 mereka hanya berperan sebagai mata-mata. Jadi aku nggak nyangka mereka bisa sekuat itu.Nantinya Josef dan muridnya, Ranesh akan muncul di buku pertama season 2, Cavern of Fear untuk mengantarkan Deltora Annals pada Lief. Membaca buku ini sebelum memulai season 2nya terasa dapat pembekalan. Namun, tampaknya tak semua makhluk Deltora dijabarkan di sini. Pada Cavern of Fear ada monster bernama Granous dan itu nggak diceritakan di sini. Sayangnya ilustrasi Kin juga nggak disertakan, padahal muddlet aja dibahas. Apa bakal ada buku ilustrasi world of Deltora yang lain?